Senin, 28 Juli 2008


Sudah hampir dua pekan ini saya mengalami batuk, influenza, demam disertai sakit kepala. Sejak pulang dari Muktamar di Pontianak 16-12 Juli 2008, beberapa teman-teman aktivis PB PII juga mengalami kondisi serupa. Sakit, tepatnya satu kata ini mewakili kondisi kami. Saya pribadi cukup tersiksa dengan kondisi ini, mengingat masih banyak tugas dan kerjaan yang harus segera diselesaikan. Salah satunya menyusun struktur kepengurusan Korpus Korps PII Wati 2008-2010, yang cukup menyita energi.

Di Darut Tauhid (AA Gym mendengar suara batuk bersahut-sahutan), lantas meminta jamaah shalat maghrib mendo'akan kami yang sakit. Saya cukup tersentuh, dan memiliki semangat kembali untuk segera sembuh. Sakit, oleh seorang teman pernah mengingatkan, bahwa sakit-nya seorang aktivis adalah "peringatan" untuk segera beristirahat. Banyak diantara aktivis, seringkali melalaikan kondisi fisik dengan gaya hidup yang tidak sehat (pola makan tidak teratur, tidur hingga larut malam karena keasikan berdiskusi, malas berolahraga dll). Padahal, raga atau jasadiyah manusia adalah juga amanah yang dititip Allah untuk senantiasa dijaga. Saya kembali bersedih, apakah saya sendiri, telah cukup menjaga amanah tersebut.

Tidak jarang, banyak diantara aktivis yang diserang berbagai penyakit hingga berujung maut. Kita memang seringkali melalaikan kesehatan fisik. Apakah ini sebagai implikasi kita terlalu banyak memikirkan masalah yang terjadi di negeri ini atau di dunia ini? ataukah rasionalisasi tadi hanya sekadar apoloji atas ketidaksanggupan kita untuk memulai pola hidup sehat. Yah, sudah saatnya kita memulai mencoba pola hidup sehat. Kita masih muda, masih panjang waktu yang harus kita lalui. masih banyak tantangan yang harus kita rintangi dan masih lah lagi banyak persoalan yang harus kita selesaikan. Sebab perjuangan tidak hanya untuk hari ini.
Perihal sakit, seorang teman juga pernah mengingatkan.

"Tidak ada suatu apa pun yang menimpa seorang mukmin, walau duri sekalipun kecuali Allah menuliskannya sebagai kebaikan atau dihapusnya kesalahan."(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abdullah bin Mas'ud r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah dari seorang muslim yang tertimpa penyakit, sakit, atau yang semisalnya, kecuali Allah SWT merontokkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana rontoknya pohon akan daun-daunnya."(HR. Bukhari)


Teman-teman Komunitas Menteng Raya 58 yang sedang sakit, tetaplah sabar dan sama-sama berikhtiar untuk segera SEMBUH