Kemarin nemuin sebuah buku mungil di asrama, sampulnya berwarna biru. Judul tertera, RUMAHKU ADALAH SURGAKU (Sebuah Catatan untuk Direnungkan). Saya membuka isinya, bagus juga. Ada beberapa kumpulan puisi di dalamnya. Mengutip beberapa puisi, mencoba merefleksikan makna cinta dari sang pujangga..suit..suit..
sesekali berbicara cinta, biar tak gersang (mengutip kritik salah seorang teman)
sesekali berbicara cinta, biar tak gersang (mengutip kritik salah seorang teman)
DALAM DOAKU
Sapardi Djoko Damono
Dalam doa malamku
kau menjelma denyut jantungku
yang dengan sabar
bersitahan terhadap rasa sakit
yang entah batasnya
yang setia mengusut rahasia demi rahasia
yang tak putus putusnya bernyanyi
bagi kehidupanku
aku mencintaimu
itu sebabnya aku tak pernah selesai
mendoakan keselamatanmu
HUJAN BULAN JUNI
Sapardi Djoko Damono
Tak ada yang lebih tabah
dari hujan di bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohonan bunga itu
CINTA DAN PIKIRAN
Jalaluddin Rumi
Pikiran tak berdaya meenggambarkan cinta
Hanya cinta sendiri yang mampu
menyampaikan kebenaran cinta dan menjadi pecinta
Jalan para Nabi kita adalah jalan kebenaran
Bila engkau ingin hidup, matilah dalam CINTA
Matilah dalam CINTA bila engaku ingin terus hidup